Taj Mahal Simbol Hasrat Cinta Abadi ~ HTML Cimahi

Minggu, 18 September 2011

Taj Mahal Simbol Hasrat Cinta Abadi

INCREDIBLE India. Itulah slogan pariwisata India. Incredible berarti sesuatu yang sulit dideskripsikan, menakjubkan, tidak masuk akal....

Menelusuri India memang seakan menelusuri keajaiban-keajaiban. Banyak destinasi menakjubkan. Salah satunya adalah Taj Mahal, di Kota Agra. Orang India menyebutnya Monumen Cinta.

Agra adalah ibu kota Kekaisaran Islam Mughol yang berabad-abad berkuasa di India. Kekaisaran itu berdiri pada 1526 M hingga ditaklukkan penjajah Inggris pada 1857.

Taj Mahal sejatinya adalah bangunan makam. Taj Mahal dikenang sebagai lambang cinta Shan Jehan, kaisar kelima dari Dinasti Mughol, kepada istrinya, Mumtaz Mahal.

Taj Mahal dibangun Shan Jehan pada 1631 untuk makam Mumtaz. Nama aslinya Arjumand Begum, Putri Persia (Iran). Setelah menikah, Arjumand diberi nama Mumtaz Mahal, yang berarti Permata Istana.

Mumtaz dikenal karena kecantikannya dan perhatiannya terhadap masyarakat miskin. Dia adalah idola rakyat. Mumtaz meninggal di usia 39 tahun, ketika melahirkan anak ke-14 pada Juni 1631. Kematian Permaisuri ini membuat Shah Jehan begitu berduka. Waktunya banyak digunakan untuk berdoa dan membaca Alquran di makam Mumtaz.

Shah Jehan memulai pembangunan Taj Mahal, enam bulan setelah kematian Mumtaz. Awalnya, Shah Jehan menyebut bangunan itu sebagai 'masjid', tempat dia berdoa untuk arwah Permaisuri.

Bangunan utama berupa kubah setinggi 57 meter, yang seluruhnya tersusun dari 28 jenis batuan marmer terpilih, selesai dibangun pada 1648. Namun seluruh kompleks Taj Mahal dibangun selama 22 tahun.

Tidak seperti makam Mughol lainnya, Taman Taj Mahal berada di depan. Latar belakang Taj Mahal adalah langit, sehingga bangunan megah itu terlihat begitu gemerlap dengan warna putih marmernya. Komposisi bentuk dan garisnya pun simetris sempurna.

Namun sayangnya, akses menuju ke sana lumayan sulit. Kota metropolitan terdekat dari Agra adalah New Delhi. Jaraknya sekitar 200 km.

Ada jalan bypass antara New Delhi dan Agra. Namun jangan Anda bayangkan jalan utama itu mulus seperti jalur Pantura Jawa. Sebaliknya, Anda akan menemukan jalan bergelombang, banyak lubang dan kubangan air, hampir di sepanjang jalur hingga Agra.

Beberapa waktu lalu, rombongan kami, yang di antaranya terdiri dari Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia, Yanti Sukamdani, dan Kasubdit Promosi Wilayah Asia, Ditjen Pemasaran Pariwisata, Kemendubpar, Jordi Paliama, merasakan beratnya perjalanan Delhi-Agra. Dengan berkendara mobil, jarak itu kami tempuh selama lebih dari 5 jam.

Tetapi semua itu terbayarkan saat kami menginjakkan kaki di Taj Mahal. Memang  incredible. Menakjubkan.

Gambar-gambar Taj Mahal di postcard atau miniatur yang banyak dijual di sana tidak cukup untuk mendeskripsikan legenda, puisi, dan romatinsme yang dilukiskan oleh sastrawan India Rabindranath Tagore sebagai 'Tetesan Air Mata Cinta Seorang Kaisar' itu.

Jadi benar mereka, "Anda belum sempurna ke India jika tidak berkunjung ke Taj Mahal''

0 komentar:

Posting Komentar