Lucky Petic, Si Penjelajah Negeri ~ HTML Cimahi

Senin, 22 Agustus 2011

Lucky Petic, Si Penjelajah Negeri

Tak puas menjelajah Pulau Sumatera dan Sulawesi, Syarifuddin Lukita alias Lucky Petic (29), anggota klub motor asal Pekanbaru Tiger Club (Petic) akhirnya masuk Pulau Kalimantan. Berbekal sepeda motor jenis Tiger yang dihiasi barang bekas segala merek, warga kelahiran Barru, Sulawesi Selatan ini, tiba di Kota Muara Teweh, Jumat (20/8) lalu. Apa motivasinya keliling negeri?
Lucky Petic menginjakkan kaki di Muara Teweh saat hari mulai gelap, sekitar pukul 18.00 WIB. Sebelum tiba di Bumi Iya Mulik Bengkang Turan, lelaki berpenampilan nyentrik ini terlebih dahulu menyinggahi Kabupaten Barito Timur dan Barito selatan.
Dengan rute perjalanan yang teramat jauh, dari satu pulau ke pulau yang lain, satu kota ke kota lain, dan satu kabupaten ke kabupaten yang lain, tentu banyak suka duka dirasakan Lucky. Meski begitu, ia dengan senang hati melakukannya.
Selama mengelilingi Nusantara ini, Lucky melakukan kegiatan sosial seperti kampanye damai dan membawa pesan sosial, salah satunya tentang bahaya narkoba. Selain itu, tujuan utamanya adalah ingin membuktikan bahwa negeri  ini memang luas dan beragam adat suku dan budaya. Lucky ingin mengenali hal itu lebih dekat, makanya nekat melakukan adventure keliling Indonesia sendirian dan pakai dana pribadi pula.  
Petualangan dimulai sejak 13 Juni 2007 lalu. Artinya, sudah berlangsung selama tiga tahun ini. Dalam perjalanan, seringkali ia menginap di masjid, tapi diusir karena dianggap pemulung. Dan, di Indonesia bagian timur, pernah makan ular karena kehabisan makanan selama satu minggu di perjalanan.
Motor honda Tiger bernomor pelat BM 3621 TD yang ditungganginya, dihiasi berbagai macam sampah pemberian masyarakat, saat melintas di perjalanan. Tapi, ada juga warga yang memberikan cendera mata, seperti koteka, sawalaku alat perangnya pahlawan Pattimura dari Maluku, tandukan noa dari Sulawesi Tengah dan sumpit. Selain itu, masyarakat juga memberikan kenangan berupa gelang tangan. Tercatat, ada sekitar 70 macam gelang yang ada di tangan Lucky.
Selama tiga tahun melakukan perjalanan, Lucky selalu membawa peralatan memasak di motornya. Tapi, pakaian yang dikenakan di perjalanan tak pernah dicuci. “Jadi  semua debu yang ada di pelosok negeri ini, lengket di celana saya,” ujarnya.
Lucky mengungkapkan, selama melakukan touring ini, sudah menyinggahi tak kurang 400 kabupaten. Kalimantan Tengah ini adalah provinsi yang ke-30 dikunjungi. Biasanya, dia langsung menemui kepala daerah dan wakil kepala daerah untuk minta tanda tangan sebagai bukti bahwa ia telah pernah datang.
“Tapi, hanya tanda tangan lho ya. Saya datang bukan untuk minta-minta, cuma sekadar melapor saja,” tandasnya. Penegasan ini disampaikan Lucky mengingat selama tiga hari berada di Barito Utara, tak satupun aparat pemerintah setempat menerima dirinya. Padahal, dia hanya minta status atau bukti bahwa perjalanannya sudah mengunjungi Kabupaten Barut.
Setelah ini, Lucky akan melanjutkan petualangan ke Puruk Cahu, Kabupaten Murung Raya. Kemudian, turun ke wilayah Kalimantan Selatan, setelah itu masuk lagi ke Kalteng lewat Palangka Raya, Kapuas, Pulang Pisau dan seterusnya menembus daerah barat Kalteng hingga Lamandau dan Sukamara.
Pekanbaru Tiger Club (Petic) didirikan pada tanggal 15 Agustus 2006 di Kota Pekanbaru, Riau. Pendirinya ada tujuh orang, Dady, Ichan, Dony, Eros, Dicky, Febry dan Amek. Dalam perkembangannya, anggota Petic bertambah 81 orang yang terdaftar, dan 28 orang yang aktif.
Daya jelajah mereka sudah mencapai seluruh pulau di Indonesia. Dua orang anggotanya yang sedang dalam perjalanan kini, Lucky (Jelajah Nusantara) dan Fauzi sedang berada di Lombok.
Hingga saat ini, total kegiatan touring  sudah mencapai 29 kali perjalanan dengan rute berbeda. Mulai dari Sabang hingga Merauke. Bahkan Ketua Petic sendiri Dede Syahrizal, sudah mencapai Sumbawa pada tahun lalu.
Petic sendiri selalu konsisten dalam menertibkan anggotanya dalam hal penerapan aturan lalu lintas. Hal ini ternyata diperhatikan oleh pihak Polda Riau yang akhirnya memberikan The Best Safety Riding Club pada tahun 2007 dan Safety Riding Reward pada tahun 2009.

0 komentar:

Posting Komentar